Tugas Q
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu pernyataan yang dilakukan 2 orang atau lebih sebagai konsekuensi dari bentuk interaksi. Sedangkan Teknik Komunikasi sendiri dalam dunia perencanaan sangat dibutuhkan dan wajib dipelajari, karena seorang planner perlu menyajikan materi – materi baik secara langsung ataupun tak langsung kepada rekan kerjanya. Tak hanya didunia bagian perencanaan saja, tetapi seseorang yang bekerja dalam bidang apapun harus mempunyai latar belakang teknik berkomunikasi yang bagus. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi pun ada banyak kendala yang sering dijumpai. Bisa dari diri sendiri atau orang yang diajak berkomunikasi. Mulai dari kesalahpahaman pengertian yang satu dengan yang lain, berbeda sosial, bahasa, budaya, lingkungan yang mengganggu, media yang digunakan salah, terlalu banyak pesan. (materi kuliah teknik komunikasi 2011). Fungsi dari komunikasi sendiri adalah sebagai motivasi orang lain dalam melakukan pekerjaan ataupun hal lainnya, untuk mengontrol tindakan seseorang, untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain, dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi seseorang. (materi kuliah teknik komunikasi 2011).
Tema yang kami angkat untuk film ini dalah Wisata Budaya Nusantara yang kami pusatkan pada Kawasan Pecinan Semarang. Kami mengambil tema ini dengan maksud untuk memperkenalkan wisata budaya nusantara khususnya yang ada di wilayah Semarang. Memang kalau dari sejarahnya budaya Cina bukanlah asli dari Indonesia. Namun, menurut pengamatan kami, budaya cina di Indonesia telah mengalami peleburan atau proses pencampuran budaya dengan budaya asli di Indonesia. Dan telah diakui oleh pemerintah bahwa etnis Cina atau Tionghoa yang lahir di Indonesia adalah masyarakat Indonesia.
Kawasan Pecinan Semarang adalah suatu kawasan yang mayoritas penduduknya adalah etnis cina. Kawasan ini terletak di Jl. Gang Warung Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. Di kawasan ini banyak bangunan tua, namun bercorak bangunan cina. Memang terkesan seperti Kota Lama di Semarang. Namun kalau di Kota Lama Semarang corak bangunannya lebih ke Belanda atau Inggris. Kawasan Pecinan ini juga memiliki pasar yang unik. Pasarnya tidak berada di area yang khusus pasar, namun pasarnya berada di lorong – lorong jalan di Kawasan Pecinan. Sehingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Pasar Gang Baru. Dalam Kawasan Pecinan Semarang ini ada beberapa Kelenteng yang berdiri. Ada yang kapasitasnya besar juga ada yang kecil. Jadi di Kawasan Pecinan Semarang merupakan komplek etnis cina di Semarang yang memiliki kebudayaan cina yang telah melebur dengan kebudayaan Indonesia. Serta Kawasan ini merupakan pasar yang menyediakan barang – barang khas cina yang komplit dan harganya juga miring.
1.2 Tujuan
a. Membuat sebuah presentasi yang bertemakan “Wisata Budaya Nusantara”,
b. Untuk memperkenalkan kepada publik wisata budaya yang berada di Indonesia ini khusunya wisata budaya yang ada di Semarang.
c. Mengajak orang lain untuk lebih mengenal dan menghargai budaya nusantara,
d. Dan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi.
1.3 Sasaran
a. Mencari untuk mendapatkan informasi tentang budaya cina yang berada di kota Semarang,
b. Menganalisisa budaya cina yang terdapat di kota Semarang,
c. Mengenal dan mempelajari bagaimana budaya cina mulai masuk di kota Semarang,
d. Mendeskripsikan budaya cina,
e. Dan memperkenalkannya pada masyarakat.
1.4 Ruang Lingkup Materi
Ruang Lingkup Materi yang digunakan dalam pembuatan skenario, film, poster, dan website adalah semua yang mencakup tentang “Wisata Budaya Nusantara”, dan yang diambil sebagai contoh subtema dalam film ini adalah “Masuknya Budaya Cina ke Semarang”. Subtema ini dipilih karena banyaknya penduduk Tionghoa yang berada di Kota Semarang, baik yang asli Tionghoa atau sudah bercampur dengan darah lain. Dalam pembuatan film ini dibutuhkan teknik berkomunikasi yang baik untuk mendapatkan informasi yang jelas dan valid dari narasumber.
1.5 Rincian Anggota Kelompok dan Pembagian Tugas
Koordinator Poster : 1. M. Syafi’i
(21040110120052)
2. Yuliana Dhiah Taufika
(21040110141036)
Koordinator Website : 1. Bhakti Bramantha
(21040110130084)
2. Venny V.S Turnip
(21040110141002)
Koordinator Film : 1. Meinar Kartikasari
(21040110141010)
2. Katarina Chandra H.
(21040110141054)
3. Sigit Irvan P.
(21040110120016)
1.6 Lampiran Konstribusi
M. Syafi’i :
a. Menggagas ide poster
b. Menulis BAB I ( Latar Belakang, tujuan )
c. Menulis diskripsi poster
Yuliana Dhiah Taufika
a. Mendesain poster
b. Menulis BAB I ( Sasaran, Ruang Lingkup Materi, rincian anggota kelompok )
c. Menulis diskripsi poster
Bhakti Bramantha
a. Menulis Sistematika Penulisan, Lampiran Konstribusi
b. Mendesain Web Kelompok
c. Menulis diskripsi desain Web
Venny V.S. Turnip
a. Menulis BAB II ( Teori Dasar, Poster )
b. Mendesain Web Kelompok
c. Menulis deskripsi Web Kelompok
Meinar Kartika Sari
a. Menulis BAB II ( Website )
b. Menggagas isi skenario
c. Mengedit skenario
Katarina Chandra H.
a. Menulis BAB II ( Film )
b. Penggagas utama skenario
c. Mengedit skenario
Sigit Irvan P
a. Menulis BAB II ( Media Peralatan Software )
b. Mengedit draft laporan
c. Mengedit skenario
Mengetahui
Kormat 1 Kormat 2
Deanissa Ratih Arsari M. Auzan Rasis
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika laporan ini terdiri dari BAB 1, BAB 2, BAB 3, BAB 4. Hal tersebut tersusun secara terinci sebagai berikut :
1. BAB 1 ( Pendahuluan )
Yang berisikan tentang Latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup materi, susunan kelompok beserta rincian tugas masing – masing, dan yang terakhir adalah Sistematika Penulisan.
2. BAB 2 ( Kajian Teori )
Pada bab ini dijelaskan media – media yang digunakan dalam teknik berkomunikasi beserta penjelasan dari masing – masing media ( poster, web, dan film ).
3. BAB 3 ( Konsep Design )
Pada bab ini dijelaskan bagaimana konsep dari poster, web, dan film.
4. BAB 4 ( Penutup )
Isi dari bab ini adalah kesimpulan dan saran yang diberikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Teori Dasar Teknik Komunikasi
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dan bertujuan untuk menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. ( Bernard Barelson & Garry A. Steiner, 1996 ). Sementara itu, proses komunikasi memiliki arti bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
Menurut David K, Berlo komunikasi memiliki 4 proses utama yaitu SMRC (Source, Message, Receiver and Channel)
1. Source ( Sumber )
Seseorang ataupun lebih yang memberikan pesan dalam komunikasi atau yang sering juga disebut komunikator.
2. Message ( Pesan )
Pesan adalah isi dari komunikasi itu sendiri dan memiliki nilai yang disampaikan oleh seorang komunikator.
3. Receiver ( Penerima Pesan )
Orang yang menerima atau mendapatkan pesan dari komunikator.
4. Channel ( Media dan Saluran Komunikasi )
Alat untuk mengirimkan pesan yang biasanya terdiri dari media lisan, media massa ( surat kabar, majalah dll ) dan media elektronik ( TV, Radio ).
Oleh karena itulah komunikasi itu merupakan elemen penting untuk mengadakan hubungan lingkungannya, meskipun dengan menggunakan cara yang berbeda-beda dan bermacam-macam.
2.1.1 Poster
Poster merupakan hasil dari desain grafis yang memuat gambar dan tulisan pada sebuah kertas dengan ukuran besar. Cara penggunaan poster adalah dengan ditempelkan pada sebuah bidang. Poster biasanya menggunakan warna warna yang kuat. Tujuannya adalah, menarik perhatian orang sekuat mungkin untuk membaca informasi yang ada dalam poster. Poster biasanya digunakan untuk mengumumkan suatu produk, acara, maupun pandangan seseorang.
Unsur yang terdapat di dalam sebuah poster adalah unsur grafis atau lebih dikenal dengan desain grafis. Tidak hanya tulisan, dalam desain grafis juga digunakan gambar gambar untuk menyampaikan informasi seefektif mungkin.
Dalam pembuatan desain grafis, hal hal yang harus diperhitungkan menurut Azwar dalam www.kapanpun.com adalah
a. Inti dari informasi. Desain grafis hanya digunakan sebagai penarik dan pemanis dari sebuah informasi sehingga menarik mata untuk mendapatkan informasi tersebut, bukan malah menutupi pesan yang terdapat dalam sebuah desain grafis.
b. Tipografi atau penulisan huruf. Huruf yang digunakan juga berperan dalam sebuah desain grafis. Setiap huruf memiliki karakter tersendiri yang digunakan juga dalam waktu yang khusus pula.
c. Warna. Selain huruf, juga perlu dipelajari tentang penggunaan warna. Penggunaan warna ini bertujuan untuk menarik perhatian untuk mendapatkan informasi dari seni desain grafis tersebut.
d. Dalam sebuah desain grafis, juga menghindari penggunaan penggunaan efek komputer yang tidak jelas. Ini bertujuan supaya desain yang dibuat tidak terlalu ramai sehingga nyaman untuk dibaca. Selain itu, juga dihindari penggunaan efek efek yang tidak perlu. Efek efek ini malah akan mempersulit dipahaminya informasi yang ada dalam sebuah desain grafis.
e. Pada Akhirnya, dalam desain grafis mempertimbangkan unsur unsur yang sesuai. Unsur unsur tersebut adalah :
• Keseimbangan, yang terbagi menjadi simetris, asimetris dan radial
• Irama. Irama dalam desain grafis menyatakan cara dipahaminya suatu informasi melalui desain grafis. Ada yang normal, mengalir dan berproses.
• Skala dan proporsi. Dua unsur ini juga menentukan dalam pembuatan desain grafis. Kedua unsur ini lebih mengarah kepada estetika dalam sebuah desain grafis sehingga desain grafis yang dibuat dapat dibaca dengan jelas.
• Fokus, yang terbagi menadi hierarki ataupun kontras.
2.1.2 Website
Website atau situs, adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Website bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
2.1.3 Film
Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran dan mempunyai inti atau tema cerita. Film juga adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selain itu, didalam sebuah film dibutuhkan alur yang menunjukkam rangkaian cerita. Alur adalah jalan cerita yang memaparkan apa, bagaimana dan mengapa sebuah cerita. Atau dengan kata lain alur adalah bentuk dari sebuah jalan cerita.
Alur cerita memiliki jenis yang beragam, seperti alur maju, alur mundur dan alur maju-mundur. Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog antar tokoh dan aksi / laku yang dilakukan oleh masing-masing tokoh. Narasi itu merupakan penggambaran dinamis gerak tokoh-tokohnya, benda yang menjadi penyebab atau akibat dari aksi para tokoh cerita. Deskripsi penggambaran suasana yang statis cenderung tetap. Seperti suasana alam di pagi hari, ruang tamu yang rapi, atau ruang kuliah yang lengang. Dialog adalah kata-kata yang diucapkan oleh masing-masing tokoh. Dialog ada dua macam , yaiu dialog lahir dan dialog batin.
Pada zaman ini, televisi menampilkan dengan konten-konten yang beraneka ragam dengan daya pikat yang lebih menarik dibandingkan dengan media cetak. Suatu hal yang berbentuk citra visual lebih mengena bagi yang menikmatinya. Melalui film, kita dapat menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat bagi setiap orang yang menontonnya. ( Analisa Kelompok, 2011 )
2.1.4 Media Peralatan dan Software
2.1.4.1 Media Peralatan
1. Transportasi
Alat tranportasi yang dimaksud adalah sepeda motor, dimana sepeda motor ini digunakan untuk melakukan survey dan syuting film.
2. Digital Camera
Digital Camera digunakan untuk mengambil foto lokasi dan anggota kelompok.
3. Handycam
Handycam digunakan untuk proses pembuatan film, yang nantinya handycam ini digunakan untuk mengambil adegan demi adegan dari film yang akan dibuat.
4. Laptop dan Printer
Laptop dan printer yang digunakan untuk membuat dan menholah data seperti untuk software-software pembuatan poster, website, dan fil serta pengolaahan bahan scenario, poster, film dan website tersebut.
2.1.4.2 Software
1. Adobe photoshop CS
Program yang digunakan untuk mengolah gambar yang digunakan untuk pembuatan poster.
2. Corel Draw X4
Program yang digunakan untuk mengolah gambar berbasis vector yang digunakan dalam proses pembuatab poster.
3. Wamp
Program yang digunakan untuk membuat website secara online
4. Pinnacle Syudio Plus 12
Program yang digunakan untuk membuat atau mengedit film. Kami memilih Pnnacle Studio Plus 12 karena lebih mudah dalam pengeditannya, lebih banyak efek yang bisa digunakan dan lebih futuristic dibandingkan dengan software editing lainnya seperti movie maker.
BAB III
KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Poster
Poster merupakan hasil dari desain grafis yang memuat gambar dan tulisan pada sebuah kertas dengan ukuran besar. Dalam pembuatan desain poster sesuai kelompok tekkom kami, dapat dilihat di bawah :
Gambar foto pecinan dan Sampoo Kong menggambarkan tentang tempat dimana aktivitas budaya cina kebanyakan berpusat disitu, dan yang terkenal di Kota Semarang, gambar orang sedang membaca itu menggambarkan seseorang yang sedang membaca tentang sejarah cina sewaktu tahun 1740, gambar daerah – daerah yang berbau cina tersebut menggambarkan tentang bayangan pembaca tentang semua yang dibaca dari buku itu. Sedangkan, tulisan atau logo punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia.
3.2 Konsep Web
Nama web kelompok kami adalah Kelompok 4 Punya Cerita beralamat di kelompok4punyacerita.blogspot.com. Kami mengambil judul website dengan judul Kelompok 4 Punya Cerita, sebab kami ingin masyarakat luas tahu bahwa kami sebagai kelompok 4 di Planologi Undip memiliki cerita tersendiri dalam pembuatan film Pecinan Punya Cerita.
Dalam web ini, terdapat :
a. Gambar gambar mengenai kawasan pecinan kota semarang dan klenteng sampokong.
Gambar gambar yang dimasukkan dalam website bertujuan untuk memperjelas setting dan memberikan gambaran kepada penonton tentang pecinan kota semarang dan klenteng Sampokong.
b. terdapat link menuju websile website pendukung dalam proses pembuatan film, antara lain
http://www.gangbaru.com. Tujuan diberikannya link dalam website ini adalah memberikan informasi informasi tambahan bagi pengaksesnya untuk mempelajari tentang pecinan Semarang dan Sampookong secara lebih mendalam.
c. Profil para kru film.
Profil parakru film dibuat untuk memperkenalkan kepada pengakses kru yang terlibat dalam pembuatan film Pecinan punya cerita.
d. Sinopsis cerita
Sinopsis cerita menyajikan cerita singkat mengenai film. Tujuannya adalah penonton dikenalkan pada garis besar isi cerita dan kemudian terdorong untuk menonton film secara keseluruhan
e. Skenario yang digunakan
Skenario akan dimasukkan ke dalam website setelah pemutaran film untuk pertama kalinya. Tujuan dimasukkannya skenario supaya penonton dapat lebih memahami karakter karakter yang ada dalam film
Tampilan web Kelompok 4 Punya Cerita
3.3 Konsep Film
Dalam film ini kami mengambil tema wisata budaya dan film ini merupakan suatu bentuk kepedulian kami terhadap potensi budaya yang ada di nusantara khusunya di kota Semarang. Genre dari film yang kami rencanakan ini adalah film dokumentasi drama yang dicampur dengan unsur komedi, agar jalan cerita yang kami bawakan tidak monoton dan terkesan kaku.
“Pecinan Punya Cerita”, itulah judul yang kami ambil dalam pembuatan film yang kami kerjakan. Dalam film ini, kami membahas mengenai Kampung Pecinan Semawis di Kota Semarang. Pembuatan film ini mengambil setting tempat di Kawasan Pecinan Semawis dan Klentheng Sam Poo Kong di Semarang dan beberapa tempat yang sekiranya mendukung atas film kami.
Film ini menceritakan tentang seorang turis yang sedang berjalan menyusuri jalan. Namun karena kacamata yang ia kenakan jatuh dan tertinggal, maka pandangannya menjadi kabur. Dan dengan lugunya si turis ini menanyakan daerah dimana ia berada kepada seekor sapi. Alhasil si sapi hanya diam saja, tetapi turis malah memukul sapi itu. Kemudian turis berjalan hingga menemukan sebuah pintu misterius yang letaknya berbau horor yang membawanya ketempat yang ia tak tahu tempat itu.
Akankah si turis mampu kembali ke tempat ia berasal?dan apakah yang terjadi pada si turis selamanya perjalanan misteriusnya?. Kita simak saja film yang kami sajikan ini, yang merupakan persembahan besar kami untuk mata kuliah Teknik Komunikasi tahun 2011. Semoga makna dan cerita yang ada dapat diambil pelajaran dan nilai – nilai positifnya.
3.3.1 Tujuan Pembuatan Film
Tujuan dari pembuatan film ini adalah untuk mengenalkan dan menceritakan sejarah cina pada saat tahun 1740 dimana terjadi pembantaian besar – besaran oleh VOC. Dan juga awal masuknya cina di Kota Semarang. Ada beberapa alasan mengapa kami merekomendasikan kedua wilayah ini sebagai wisata budaya di Kota Semarang.
Kemudian untuk tujuan yang kedua adalah kami ingin mengenalkan kawasan wisata yang sudah bercampur dengan budaya atau tradisi cina yang berada di Kota Semarang. Dengan adanya pembuatan film ini, diharapkan masyarakat lebih cepat menangkap isi dari maksud kami.
3.3.2 Bentuk Cerita
Alur cerita yang kita pergunakan dalam film ini adalah alur maju dan mundur. Maksdunya, pada alur maju cerita dimulai saat turis mulai melakukan perjalanan dan tersesat di berbagai tempat. Dan untuk alur mundur pada film ini, kami gunakan pada saat Cuwilan Seng menceritakan sejarah dan masa lalu keberadaan etnis cina.
3.3.3 Target, Genre Film dan Logline
Target dari film ini adalah penonton mengetahui sejarah kebudayaan Cina yang masuk di Semarang. Target ini dipenuhi melalui penjelasan penjelasan yang ada dalam film seputar kebudayaan Cina yang masuk di Semarang. Penjelasan penjelasan ini dibuat ke dalam bentuk film supaya menarik penonton untuk belajar sejarah dengan cara yang tidak membosankan. Karena tujuan dari film ini adalah penjelasan mengenai kebudayaan Cina yang masuk ke Semarang, maka film ini tergolong genre edukasi. Logline film yan kami ambil adalah, “MIMPI BERCINA”. Maksud dari logline ini, untuk kata MIMPI berarti menunjukkan secara keseluruhan bahwa film ini merupakan mimpi si Turis. Namun mimpinya sesuai dengan kenyataan yang ada. Kemudian untuk BERCINA, memiliki makna bahwa mimpi si Turis ini berekaitan dengan hal – hal berbau cina. Yang kami fokuskan kepada Sejarah masuknya cina di Semarang dan mengenalkan kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata budaya yang ada di Semarang.
3.3.4 Karakter Tokoh
3.3.4 Penokohan
3.3.5 Pemain
3.3.6. Skenario Film “ Pecinan Punya Cerita “
PECINAN PUNYA CERITA
Pada suatu hari ada seorang turis yang berasal dari Negara Kincir, ia datang ke Indonesia yang bertujuan di UNDIP Semarang untuk mengikuti test SNMPTN sekalian untuk berlibur. Tetapi naas, kacamatanya tertinggal dijalan ketika ia mengeluarkan air minumnya dari dalam tas, sehingga ia pun tak bisa melihat dengan jelas. Hingga ia menemukan sebuah pintu yang membuat ia penasaran dengan namanya ( PINTU ANTI NYASAR), masuklah dia kedalam pintu itu yang membawanya ketempat yang lebih jauh.
ADEGAN 1
LATAR : KAMPUS
Turis sedang menyusuri jalan tanpa tujuan yang pasti. Di tengah – tengah perjalanannya,kacamatany jatuh dan dilindas motor yang lewat. Pandangan si turis pun menjadi kabur. Si turis bertemu dengan seekor sapi, dan menanyai tentang dimana posisi turis itu.
Turis : hey boy....you know this place...?
Sapi : moooooooooooooooooooooooo.....
Turis : what...????
Sapi : mooooooooooooooooooooooooo................... (Sapi langsung menyuruduk si Turis )
Turis : Dasar Sapi gila...!!! (turis memukul sapi itu)
ADEGAN 2
LATAR : KAWASAN FAKULTAS PETERNAKAN
Turis berjalan, hingga akhirnya ia menemukan sebuah pintu misterius.
Sampai – sampai ia seperti masuk dalam dunia yang berbeda dan sampailah di kawasan BSB.
Turis : Wah...nyasar...hmmmmmmmmmmmm....itu dia ada pintu anti nyasar...
ADEGAN 3
LATAR : KAWASAN BSB
Tiba – tiba turis berada disebuah kawasan yang sangat asing baginya. Turis menyusuri jalanan mengikuti kemana saja kakinya berjalan. Lama sekali dia berjalan sampai kakinya merasakan lelah untuk melangkah. Hingga kemudian turis tertidur karena lelahnya, dan bermimpi.
ADEGAN 4
LATAR : SEMAWIS
Turis tidak sengaja mampir di tempat singgah seorang peramal.
Turis : exusme..kulanuwun...pringisi...spada...
Ko tang swex : lu orang berisik...teriak – teriak dirumah oe...
Turis : i’m sorry..
Ko tang swex : oke lah, oe tak masalah..ada perlu apa...? oe lagi tak buka praktek..
Turis : tidak ada apa – apa, hanya saja angin yang membawa i kesini.
( tiba – tiba, anak peramal itu keluar)
Turis : Astajiiin....
Ko tang swex : lu orang kenapa haaaa...?
(Turis hanya menggeleng dan peramal mulai meramal dirinya)
Turis : ngemeng – ngemeng i dimana ya...?
Ko tang Swex : haiya....lu kan ada dirumah oe...lu orang mau oe ramal...?
Turis : gitu jua boleh koh...
Ko tang Swex : Haiya.....lu orang punya tangan jelek amat haaaaa...
tak isalah ini diramal..
Turis : ora ono hubunganne tho lek...
Ko tang Swex : suka – suka oe lah...oe yang ramal...
Turis : Whatever....sak karepmu lah...
ADEGAN 5
LATAR : KAWASAN SEMAWIS
Tanpa disengaja, turis bertemu dengan anak peramal tadi yang bernama Koh Liem , mereka berjalan dan sesekalai saling melihat sambil berkeliling.
Koh Liem : Ngpain lu orang ngikut oe mulu...?
Turis : Waduch...PD amat ini orang...
Koh Liem : Terus apa dong namanya kalo bukan ngikuti...?
Turis : Namanya membuntuti....
Koh Liem : Sama aja lah...lu orang kagak ada kerjaan apa...?
Turis : Abis bingung mau ngapain....
Koh Liem : Yeeeeeeeeeeee.....itu mah bukan urusan oe...
Turis : Galak amat cik...???? Cepet tua ntar...
Koh Liem : Nanti kan jua bakal tua tolol...
Turis : Seleketeb...
(Koh Liem langsung mengeluarkan palu besar dari saku kantong celananya, dan turis langsung berlari)
Turis :Kabur...!!!
ADEGAN 6
LATAR : MASJID KAMPUNG PECINAN
Turis bertemu dengan orang yang sama sekali tak dikenalnya.
Sawsanow : lu orang sedang apa disini...?
Turis : i tersesat....angin yang membawa i kemari...
Sawsanow : lu orang mau tau cerita cina...?
Turis : Inggih...
Sawsanow : Lu orang datang aja lah ketempat yang bernama
SAMPOO KONG,...
Turis : I tak tau dimana tempat itu...
Sawsanow : itu urusan lu lah...
Turis : Ya wis..tak cari sendiri mengikuti feeling aja...
Sawsanow : Mboyak...
ADEGAN 7
LATAR : JALANAN
Turis berjalan tanpa arah, mencari tempat yang bernama SAMPOO KONG sambil bernyanyi untuk menghibur dirinya.
ADEGAN 8
LATAR : JALANAN (SEKITAR KALI GARANG )
Turis tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang warga yang tak dikenalnya. Mereka berdua kaget dan berteriak, hingga tak disadari air minum yang dibawa oleh warga mengenai turis.
Turis : you tau dimana itu SAMPOO KONG...?
Warga : waaaaaaaaaa......!!!!!(air minum mengenai turis)
Turis : stop...stop...stop...teles kabeh kie lho....
Warga : Lha aku gaget owg...he.he.
Turis : Ga segitunya kaleeeee....
Warga : Tadi tanya SAMPOO KONG ya..???
Turis : betul sekali....
Warga : sebelah situ, persis disebrang sungai ini...
Turis : berarti harus naik kapal...?
Warga : Kapale mbahmu...lewat jembatan aja kan bisa...
Turis : Ok....thanks...
ADEGAN 9
LATAR : SAMPOO KONG
Turis melanjutkan perjalanannya menyusuri daerah yang tak dikenalinya sama sekali, hingga turis berada ditempat yang bernama SAMPOO KONG dan bertemu dengan penduduk etnis cina yang bernama cuwilan seng.
Turis : loh...loh...aku tersesat dimana ini...???)
(turis kebingungan)
Cuwilan Seng : hey...sedang mencari apa kamu disini...?
Turis : Sampeyan ngomong kalihan kula mas...?
Cuwilan Seng : haiya...lu orang isa bahasa jawa haaa....?
Turis : Orang diriku ini orang jawa tulen...tell me about this pleace..!!
Cuwilan Seng : sebelumnya perkenalkan,
oe CuwilanSeng...haiya..ceritanya panjang haaaa...
Isa makan waktu seharian...(Cuwilan Seng bercerita sambil mengajak memutari
daerah SAMPOO KONG)
ADEGAN 10 (Flashback)
LATAR : KOTA LAMA
Pembantaian orang Tiongoa pada 9-12 Oktober 1740 di Batavia. Batavianers, pada tahun 1740 terjadi suatu peristiwa berdarah yang berhubungan dengan Kali Besar. Selama beberapa waktu, imigran Tionghoa banyak yang datang ke Batavia menjadi buruh industri gula, sehingga lama kelamaan mengakibatkan kelebihan sumber daya manusia dan banyak buruh yang menganggur di tahun 1730. Kejatuhan industri gula saat itu pun memengaruhi suplai dunia akibat membludaknya gula Malabar (India), yang berakibat semakin banyaknya pekerja Tionghoa yang menganggur kala itu. Akibatnya, VOC merespons dengan serangkaian penahanan dan deportasi imigran Tionghoa serta memberlakukan sistem izin huni yang mewajibkan seluruh orang Tionghoa di Batavia untuk membawa bukti administrasi, jika tidak akan terkena risiko penahanan.
Kenaikan jumlah penahanan imigran Tionghoa di bawah sistem baru, penahanan semena-mena oleh VOC, dan kombinasi dengan praktek korupsi dan pungli yang memeras kaum Tionghoa, memicu kalangan buruh Tionghoa untuk bereaksi dengan mempersenjatai diri dan kemudian menyerang pabrik gula untuk melampiaskan kemarahan mereka terhadap VOC. Mereka terus bergerak kemudian melanggar perbatasan tembok kota, dan berniat melakukan serangan umum.Namun, Batavianers, serangan itu dengan mudah dipatahkan oleh VOC yang lebih unggul persenjataannya. Tanggal 9-10 Oktober 1740 VOC di bawah komando Gubernur Jendral Adriaan Valckenier dan kolaboratornya, melampiaskan dendam dengan menyerang pemukiman dan pusat bisnis Tionghoa yang dihuni kurang lebih 7.000 orang Tionghoa.
Estimasi total korban tewas di seluruh Batavia sendiri paling sedikit 10.000 orang.Pemerintah VOC memang tidak memerintahkan pembantaian secara resmi, namun membiarkan aksi pembantaian itu terjadi. Di tahanan kota saja, 500 orang Tionghoa juga digiring satu persatu untuk ditembak mati. Selama seminggu, Batavia penuh dengan api dan Kali Besar serta beberapa kanal di Batavia dibanjiri dengan darah dan mayat orang Tionghoa. Salah seorang pemimpin pejuang Tionghoa adalah Kwee Lak Kwa, yang kuwalahan karena menghadapi kekuatan VOC di Batavia menghindar ke Cirebon, kemudian Tegal, akhirnya di Semarang.
(Pada adegan 5 hanya beberapa tokoh : Gubernur Jendral Adriaan Valckenier dan kolaboratornya, Kwee Lak Kwa, dan penduduk etnis cina)
Gebernur : berlakukan sistem izin huni yang mewajibkan seluruh orang Tionghoa di Batavia untuk membawa bukti administrasi, dan jika tidak akan terkena resiko penahanan dari pemerintahan Belanda.
Kolaborator : Baik...
{Dalam flash back, menceritakan pembantaian besar – besaran terhadap etnis Cina yang banyak memakan korban, dan dimana Turis juga menjadi targetnya }
ADEGAN 11
LATAR : DEPAN SEBUAH TOKO
Tiba – tiba air bah membasahi tubuh turis. Ternyata turis disiram oleh pemilik toko dimana turis tadi bermalam.
Pemilik toko : Bangun...!!
Turis : Banjir...Banjir...Banjir...
Pemilik Toko : Banjir apaan...???ini air aku yang siram ketubuhmu....
Turis : Dimana aku..?
Pemilik toko : didepan tokoku...
Turis : Perasaan saya sedang berada di SAMPOO KONG...
Pemilik toko : bukan urusanku, yang penting minggir dulu,saya mau buka toko... Udah siang begini....bangkrut ntar aku...
Turis : Bentar ya...saya mau mengingat dulu....
(Turis berpikir dan mengingat – ingatnya kejadian itu )
Turis : Aaaaaaaahaaaaaaaaaaaaaaaa........!!!!!!!
Pemilik toko : bikin kaget aja..
Turis : Jebulnya Cuma mimpi...
Dan pada akhirnya dari petualangan si turis tadi itu hanya lah mimpi, dan turis pun tidak jadi mengikuti test seleksi SNMPTN.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu pernyataan yang dilakukan 2 orang atau lebih sebagai konsekuensi dari bentuk interaksi. Sedangkan Teknik Komunikasi sendiri dalam dunia perencanaan sangat dibutuhkan dan wajib dipelajari, karena seorang planner perlu menyajikan materi – materi baik secara langsung ataupun tak langsung kepada rekan kerjanya. Tak hanya didunia bagian perencanaan saja, tetapi seseorang yang bekerja dalam bidang apapun harus mempunyai latar belakang teknik berkomunikasi yang bagus. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi pun ada banyak kendala yang sering dijumpai. Bisa dari diri sendiri atau orang yang diajak berkomunikasi. Mulai dari kesalahpahaman pengertian yang satu dengan yang lain, berbeda sosial, bahasa, budaya, lingkungan yang mengganggu, media yang digunakan salah, terlalu banyak pesan. (materi kuliah teknik komunikasi 2011). Fungsi dari komunikasi sendiri adalah sebagai motivasi orang lain dalam melakukan pekerjaan ataupun hal lainnya, untuk mengontrol tindakan seseorang, untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain, dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi seseorang. (materi kuliah teknik komunikasi 2011).
Tema yang kami angkat untuk film ini dalah Wisata Budaya Nusantara yang kami pusatkan pada Kawasan Pecinan Semarang. Kami mengambil tema ini dengan maksud untuk memperkenalkan wisata budaya nusantara khususnya yang ada di wilayah Semarang. Memang kalau dari sejarahnya budaya Cina bukanlah asli dari Indonesia. Namun, menurut pengamatan kami, budaya cina di Indonesia telah mengalami peleburan atau proses pencampuran budaya dengan budaya asli di Indonesia. Dan telah diakui oleh pemerintah bahwa etnis Cina atau Tionghoa yang lahir di Indonesia adalah masyarakat Indonesia.
Kawasan Pecinan Semarang adalah suatu kawasan yang mayoritas penduduknya adalah etnis cina. Kawasan ini terletak di Jl. Gang Warung Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. Di kawasan ini banyak bangunan tua, namun bercorak bangunan cina. Memang terkesan seperti Kota Lama di Semarang. Namun kalau di Kota Lama Semarang corak bangunannya lebih ke Belanda atau Inggris. Kawasan Pecinan ini juga memiliki pasar yang unik. Pasarnya tidak berada di area yang khusus pasar, namun pasarnya berada di lorong – lorong jalan di Kawasan Pecinan. Sehingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Pasar Gang Baru. Dalam Kawasan Pecinan Semarang ini ada beberapa Kelenteng yang berdiri. Ada yang kapasitasnya besar juga ada yang kecil. Jadi di Kawasan Pecinan Semarang merupakan komplek etnis cina di Semarang yang memiliki kebudayaan cina yang telah melebur dengan kebudayaan Indonesia. Serta Kawasan ini merupakan pasar yang menyediakan barang – barang khas cina yang komplit dan harganya juga miring.
1.2 Tujuan
a. Membuat sebuah presentasi yang bertemakan “Wisata Budaya Nusantara”,
b. Untuk memperkenalkan kepada publik wisata budaya yang berada di Indonesia ini khusunya wisata budaya yang ada di Semarang.
c. Mengajak orang lain untuk lebih mengenal dan menghargai budaya nusantara,
d. Dan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi.
1.3 Sasaran
a. Mencari untuk mendapatkan informasi tentang budaya cina yang berada di kota Semarang,
b. Menganalisisa budaya cina yang terdapat di kota Semarang,
c. Mengenal dan mempelajari bagaimana budaya cina mulai masuk di kota Semarang,
d. Mendeskripsikan budaya cina,
e. Dan memperkenalkannya pada masyarakat.
1.4 Ruang Lingkup Materi
Ruang Lingkup Materi yang digunakan dalam pembuatan skenario, film, poster, dan website adalah semua yang mencakup tentang “Wisata Budaya Nusantara”, dan yang diambil sebagai contoh subtema dalam film ini adalah “Masuknya Budaya Cina ke Semarang”. Subtema ini dipilih karena banyaknya penduduk Tionghoa yang berada di Kota Semarang, baik yang asli Tionghoa atau sudah bercampur dengan darah lain. Dalam pembuatan film ini dibutuhkan teknik berkomunikasi yang baik untuk mendapatkan informasi yang jelas dan valid dari narasumber.
1.5 Rincian Anggota Kelompok dan Pembagian Tugas
Koordinator Poster : 1. M. Syafi’i
(21040110120052)
2. Yuliana Dhiah Taufika
(21040110141036)
Koordinator Website : 1. Bhakti Bramantha
(21040110130084)
2. Venny V.S Turnip
(21040110141002)
Koordinator Film : 1. Meinar Kartikasari
(21040110141010)
2. Katarina Chandra H.
(21040110141054)
3. Sigit Irvan P.
(21040110120016)
1.6 Lampiran Konstribusi
M. Syafi’i :
a. Menggagas ide poster
b. Menulis BAB I ( Latar Belakang, tujuan )
c. Menulis diskripsi poster
Yuliana Dhiah Taufika
a. Mendesain poster
b. Menulis BAB I ( Sasaran, Ruang Lingkup Materi, rincian anggota kelompok )
c. Menulis diskripsi poster
Bhakti Bramantha
a. Menulis Sistematika Penulisan, Lampiran Konstribusi
b. Mendesain Web Kelompok
c. Menulis diskripsi desain Web
Venny V.S. Turnip
a. Menulis BAB II ( Teori Dasar, Poster )
b. Mendesain Web Kelompok
c. Menulis deskripsi Web Kelompok
Meinar Kartika Sari
a. Menulis BAB II ( Website )
b. Menggagas isi skenario
c. Mengedit skenario
Katarina Chandra H.
a. Menulis BAB II ( Film )
b. Penggagas utama skenario
c. Mengedit skenario
Sigit Irvan P
a. Menulis BAB II ( Media Peralatan Software )
b. Mengedit draft laporan
c. Mengedit skenario
Mengetahui
Kormat 1 Kormat 2
Deanissa Ratih Arsari M. Auzan Rasis
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika laporan ini terdiri dari BAB 1, BAB 2, BAB 3, BAB 4. Hal tersebut tersusun secara terinci sebagai berikut :
1. BAB 1 ( Pendahuluan )
Yang berisikan tentang Latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup materi, susunan kelompok beserta rincian tugas masing – masing, dan yang terakhir adalah Sistematika Penulisan.
2. BAB 2 ( Kajian Teori )
Pada bab ini dijelaskan media – media yang digunakan dalam teknik berkomunikasi beserta penjelasan dari masing – masing media ( poster, web, dan film ).
3. BAB 3 ( Konsep Design )
Pada bab ini dijelaskan bagaimana konsep dari poster, web, dan film.
4. BAB 4 ( Penutup )
Isi dari bab ini adalah kesimpulan dan saran yang diberikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Teori Dasar Teknik Komunikasi
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dan bertujuan untuk menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. ( Bernard Barelson & Garry A. Steiner, 1996 ). Sementara itu, proses komunikasi memiliki arti bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
Menurut David K, Berlo komunikasi memiliki 4 proses utama yaitu SMRC (Source, Message, Receiver and Channel)
1. Source ( Sumber )
Seseorang ataupun lebih yang memberikan pesan dalam komunikasi atau yang sering juga disebut komunikator.
2. Message ( Pesan )
Pesan adalah isi dari komunikasi itu sendiri dan memiliki nilai yang disampaikan oleh seorang komunikator.
3. Receiver ( Penerima Pesan )
Orang yang menerima atau mendapatkan pesan dari komunikator.
4. Channel ( Media dan Saluran Komunikasi )
Alat untuk mengirimkan pesan yang biasanya terdiri dari media lisan, media massa ( surat kabar, majalah dll ) dan media elektronik ( TV, Radio ).
Oleh karena itulah komunikasi itu merupakan elemen penting untuk mengadakan hubungan lingkungannya, meskipun dengan menggunakan cara yang berbeda-beda dan bermacam-macam.
2.1.1 Poster
Poster merupakan hasil dari desain grafis yang memuat gambar dan tulisan pada sebuah kertas dengan ukuran besar. Cara penggunaan poster adalah dengan ditempelkan pada sebuah bidang. Poster biasanya menggunakan warna warna yang kuat. Tujuannya adalah, menarik perhatian orang sekuat mungkin untuk membaca informasi yang ada dalam poster. Poster biasanya digunakan untuk mengumumkan suatu produk, acara, maupun pandangan seseorang.
Unsur yang terdapat di dalam sebuah poster adalah unsur grafis atau lebih dikenal dengan desain grafis. Tidak hanya tulisan, dalam desain grafis juga digunakan gambar gambar untuk menyampaikan informasi seefektif mungkin.
Dalam pembuatan desain grafis, hal hal yang harus diperhitungkan menurut Azwar dalam www.kapanpun.com adalah
a. Inti dari informasi. Desain grafis hanya digunakan sebagai penarik dan pemanis dari sebuah informasi sehingga menarik mata untuk mendapatkan informasi tersebut, bukan malah menutupi pesan yang terdapat dalam sebuah desain grafis.
b. Tipografi atau penulisan huruf. Huruf yang digunakan juga berperan dalam sebuah desain grafis. Setiap huruf memiliki karakter tersendiri yang digunakan juga dalam waktu yang khusus pula.
c. Warna. Selain huruf, juga perlu dipelajari tentang penggunaan warna. Penggunaan warna ini bertujuan untuk menarik perhatian untuk mendapatkan informasi dari seni desain grafis tersebut.
d. Dalam sebuah desain grafis, juga menghindari penggunaan penggunaan efek komputer yang tidak jelas. Ini bertujuan supaya desain yang dibuat tidak terlalu ramai sehingga nyaman untuk dibaca. Selain itu, juga dihindari penggunaan efek efek yang tidak perlu. Efek efek ini malah akan mempersulit dipahaminya informasi yang ada dalam sebuah desain grafis.
e. Pada Akhirnya, dalam desain grafis mempertimbangkan unsur unsur yang sesuai. Unsur unsur tersebut adalah :
• Keseimbangan, yang terbagi menjadi simetris, asimetris dan radial
• Irama. Irama dalam desain grafis menyatakan cara dipahaminya suatu informasi melalui desain grafis. Ada yang normal, mengalir dan berproses.
• Skala dan proporsi. Dua unsur ini juga menentukan dalam pembuatan desain grafis. Kedua unsur ini lebih mengarah kepada estetika dalam sebuah desain grafis sehingga desain grafis yang dibuat dapat dibaca dengan jelas.
• Fokus, yang terbagi menadi hierarki ataupun kontras.
2.1.2 Website
Website atau situs, adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Website bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
2.1.3 Film
Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran dan mempunyai inti atau tema cerita. Film juga adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selain itu, didalam sebuah film dibutuhkan alur yang menunjukkam rangkaian cerita. Alur adalah jalan cerita yang memaparkan apa, bagaimana dan mengapa sebuah cerita. Atau dengan kata lain alur adalah bentuk dari sebuah jalan cerita.
Alur cerita memiliki jenis yang beragam, seperti alur maju, alur mundur dan alur maju-mundur. Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog antar tokoh dan aksi / laku yang dilakukan oleh masing-masing tokoh. Narasi itu merupakan penggambaran dinamis gerak tokoh-tokohnya, benda yang menjadi penyebab atau akibat dari aksi para tokoh cerita. Deskripsi penggambaran suasana yang statis cenderung tetap. Seperti suasana alam di pagi hari, ruang tamu yang rapi, atau ruang kuliah yang lengang. Dialog adalah kata-kata yang diucapkan oleh masing-masing tokoh. Dialog ada dua macam , yaiu dialog lahir dan dialog batin.
Pada zaman ini, televisi menampilkan dengan konten-konten yang beraneka ragam dengan daya pikat yang lebih menarik dibandingkan dengan media cetak. Suatu hal yang berbentuk citra visual lebih mengena bagi yang menikmatinya. Melalui film, kita dapat menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat bagi setiap orang yang menontonnya. ( Analisa Kelompok, 2011 )
2.1.4 Media Peralatan dan Software
2.1.4.1 Media Peralatan
1. Transportasi
Alat tranportasi yang dimaksud adalah sepeda motor, dimana sepeda motor ini digunakan untuk melakukan survey dan syuting film.
2. Digital Camera
Digital Camera digunakan untuk mengambil foto lokasi dan anggota kelompok.
3. Handycam
Handycam digunakan untuk proses pembuatan film, yang nantinya handycam ini digunakan untuk mengambil adegan demi adegan dari film yang akan dibuat.
4. Laptop dan Printer
Laptop dan printer yang digunakan untuk membuat dan menholah data seperti untuk software-software pembuatan poster, website, dan fil serta pengolaahan bahan scenario, poster, film dan website tersebut.
2.1.4.2 Software
1. Adobe photoshop CS
Program yang digunakan untuk mengolah gambar yang digunakan untuk pembuatan poster.
2. Corel Draw X4
Program yang digunakan untuk mengolah gambar berbasis vector yang digunakan dalam proses pembuatab poster.
3. Wamp
Program yang digunakan untuk membuat website secara online
4. Pinnacle Syudio Plus 12
Program yang digunakan untuk membuat atau mengedit film. Kami memilih Pnnacle Studio Plus 12 karena lebih mudah dalam pengeditannya, lebih banyak efek yang bisa digunakan dan lebih futuristic dibandingkan dengan software editing lainnya seperti movie maker.
BAB III
KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Poster
Poster merupakan hasil dari desain grafis yang memuat gambar dan tulisan pada sebuah kertas dengan ukuran besar. Dalam pembuatan desain poster sesuai kelompok tekkom kami, dapat dilihat di bawah :
Gambar foto pecinan dan Sampoo Kong menggambarkan tentang tempat dimana aktivitas budaya cina kebanyakan berpusat disitu, dan yang terkenal di Kota Semarang, gambar orang sedang membaca itu menggambarkan seseorang yang sedang membaca tentang sejarah cina sewaktu tahun 1740, gambar daerah – daerah yang berbau cina tersebut menggambarkan tentang bayangan pembaca tentang semua yang dibaca dari buku itu. Sedangkan, tulisan atau logo punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia.
3.2 Konsep Web
Nama web kelompok kami adalah Kelompok 4 Punya Cerita beralamat di kelompok4punyacerita.blogspot.com. Kami mengambil judul website dengan judul Kelompok 4 Punya Cerita, sebab kami ingin masyarakat luas tahu bahwa kami sebagai kelompok 4 di Planologi Undip memiliki cerita tersendiri dalam pembuatan film Pecinan Punya Cerita.
Dalam web ini, terdapat :
a. Gambar gambar mengenai kawasan pecinan kota semarang dan klenteng sampokong.
Gambar gambar yang dimasukkan dalam website bertujuan untuk memperjelas setting dan memberikan gambaran kepada penonton tentang pecinan kota semarang dan klenteng Sampokong.
b. terdapat link menuju websile website pendukung dalam proses pembuatan film, antara lain
http://www.gangbaru.com. Tujuan diberikannya link dalam website ini adalah memberikan informasi informasi tambahan bagi pengaksesnya untuk mempelajari tentang pecinan Semarang dan Sampookong secara lebih mendalam.
c. Profil para kru film.
Profil parakru film dibuat untuk memperkenalkan kepada pengakses kru yang terlibat dalam pembuatan film Pecinan punya cerita.
d. Sinopsis cerita
Sinopsis cerita menyajikan cerita singkat mengenai film. Tujuannya adalah penonton dikenalkan pada garis besar isi cerita dan kemudian terdorong untuk menonton film secara keseluruhan
e. Skenario yang digunakan
Skenario akan dimasukkan ke dalam website setelah pemutaran film untuk pertama kalinya. Tujuan dimasukkannya skenario supaya penonton dapat lebih memahami karakter karakter yang ada dalam film
Tampilan web Kelompok 4 Punya Cerita
3.3 Konsep Film
Dalam film ini kami mengambil tema wisata budaya dan film ini merupakan suatu bentuk kepedulian kami terhadap potensi budaya yang ada di nusantara khusunya di kota Semarang. Genre dari film yang kami rencanakan ini adalah film dokumentasi drama yang dicampur dengan unsur komedi, agar jalan cerita yang kami bawakan tidak monoton dan terkesan kaku.
“Pecinan Punya Cerita”, itulah judul yang kami ambil dalam pembuatan film yang kami kerjakan. Dalam film ini, kami membahas mengenai Kampung Pecinan Semawis di Kota Semarang. Pembuatan film ini mengambil setting tempat di Kawasan Pecinan Semawis dan Klentheng Sam Poo Kong di Semarang dan beberapa tempat yang sekiranya mendukung atas film kami.
Film ini menceritakan tentang seorang turis yang sedang berjalan menyusuri jalan. Namun karena kacamata yang ia kenakan jatuh dan tertinggal, maka pandangannya menjadi kabur. Dan dengan lugunya si turis ini menanyakan daerah dimana ia berada kepada seekor sapi. Alhasil si sapi hanya diam saja, tetapi turis malah memukul sapi itu. Kemudian turis berjalan hingga menemukan sebuah pintu misterius yang letaknya berbau horor yang membawanya ketempat yang ia tak tahu tempat itu.
Akankah si turis mampu kembali ke tempat ia berasal?dan apakah yang terjadi pada si turis selamanya perjalanan misteriusnya?. Kita simak saja film yang kami sajikan ini, yang merupakan persembahan besar kami untuk mata kuliah Teknik Komunikasi tahun 2011. Semoga makna dan cerita yang ada dapat diambil pelajaran dan nilai – nilai positifnya.
3.3.1 Tujuan Pembuatan Film
Tujuan dari pembuatan film ini adalah untuk mengenalkan dan menceritakan sejarah cina pada saat tahun 1740 dimana terjadi pembantaian besar – besaran oleh VOC. Dan juga awal masuknya cina di Kota Semarang. Ada beberapa alasan mengapa kami merekomendasikan kedua wilayah ini sebagai wisata budaya di Kota Semarang.
Kemudian untuk tujuan yang kedua adalah kami ingin mengenalkan kawasan wisata yang sudah bercampur dengan budaya atau tradisi cina yang berada di Kota Semarang. Dengan adanya pembuatan film ini, diharapkan masyarakat lebih cepat menangkap isi dari maksud kami.
3.3.2 Bentuk Cerita
Alur cerita yang kita pergunakan dalam film ini adalah alur maju dan mundur. Maksdunya, pada alur maju cerita dimulai saat turis mulai melakukan perjalanan dan tersesat di berbagai tempat. Dan untuk alur mundur pada film ini, kami gunakan pada saat Cuwilan Seng menceritakan sejarah dan masa lalu keberadaan etnis cina.
3.3.3 Target, Genre Film dan Logline
Target dari film ini adalah penonton mengetahui sejarah kebudayaan Cina yang masuk di Semarang. Target ini dipenuhi melalui penjelasan penjelasan yang ada dalam film seputar kebudayaan Cina yang masuk di Semarang. Penjelasan penjelasan ini dibuat ke dalam bentuk film supaya menarik penonton untuk belajar sejarah dengan cara yang tidak membosankan. Karena tujuan dari film ini adalah penjelasan mengenai kebudayaan Cina yang masuk ke Semarang, maka film ini tergolong genre edukasi. Logline film yan kami ambil adalah, “MIMPI BERCINA”. Maksud dari logline ini, untuk kata MIMPI berarti menunjukkan secara keseluruhan bahwa film ini merupakan mimpi si Turis. Namun mimpinya sesuai dengan kenyataan yang ada. Kemudian untuk BERCINA, memiliki makna bahwa mimpi si Turis ini berekaitan dengan hal – hal berbau cina. Yang kami fokuskan kepada Sejarah masuknya cina di Semarang dan mengenalkan kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata budaya yang ada di Semarang.
3.3.4 Karakter Tokoh
3.3.4 Penokohan
3.3.5 Pemain
3.3.6. Skenario Film “ Pecinan Punya Cerita “
PECINAN PUNYA CERITA
Pada suatu hari ada seorang turis yang berasal dari Negara Kincir, ia datang ke Indonesia yang bertujuan di UNDIP Semarang untuk mengikuti test SNMPTN sekalian untuk berlibur. Tetapi naas, kacamatanya tertinggal dijalan ketika ia mengeluarkan air minumnya dari dalam tas, sehingga ia pun tak bisa melihat dengan jelas. Hingga ia menemukan sebuah pintu yang membuat ia penasaran dengan namanya ( PINTU ANTI NYASAR), masuklah dia kedalam pintu itu yang membawanya ketempat yang lebih jauh.
ADEGAN 1
LATAR : KAMPUS
Turis sedang menyusuri jalan tanpa tujuan yang pasti. Di tengah – tengah perjalanannya,kacamatany jatuh dan dilindas motor yang lewat. Pandangan si turis pun menjadi kabur. Si turis bertemu dengan seekor sapi, dan menanyai tentang dimana posisi turis itu.
Turis : hey boy....you know this place...?
Sapi : moooooooooooooooooooooooo.....
Turis : what...????
Sapi : mooooooooooooooooooooooooo................... (Sapi langsung menyuruduk si Turis )
Turis : Dasar Sapi gila...!!! (turis memukul sapi itu)
ADEGAN 2
LATAR : KAWASAN FAKULTAS PETERNAKAN
Turis berjalan, hingga akhirnya ia menemukan sebuah pintu misterius.
Sampai – sampai ia seperti masuk dalam dunia yang berbeda dan sampailah di kawasan BSB.
Turis : Wah...nyasar...hmmmmmmmmmmmm....itu dia ada pintu anti nyasar...
ADEGAN 3
LATAR : KAWASAN BSB
Tiba – tiba turis berada disebuah kawasan yang sangat asing baginya. Turis menyusuri jalanan mengikuti kemana saja kakinya berjalan. Lama sekali dia berjalan sampai kakinya merasakan lelah untuk melangkah. Hingga kemudian turis tertidur karena lelahnya, dan bermimpi.
ADEGAN 4
LATAR : SEMAWIS
Turis tidak sengaja mampir di tempat singgah seorang peramal.
Turis : exusme..kulanuwun...pringisi...spada...
Ko tang swex : lu orang berisik...teriak – teriak dirumah oe...
Turis : i’m sorry..
Ko tang swex : oke lah, oe tak masalah..ada perlu apa...? oe lagi tak buka praktek..
Turis : tidak ada apa – apa, hanya saja angin yang membawa i kesini.
( tiba – tiba, anak peramal itu keluar)
Turis : Astajiiin....
Ko tang swex : lu orang kenapa haaaa...?
(Turis hanya menggeleng dan peramal mulai meramal dirinya)
Turis : ngemeng – ngemeng i dimana ya...?
Ko tang Swex : haiya....lu kan ada dirumah oe...lu orang mau oe ramal...?
Turis : gitu jua boleh koh...
Ko tang Swex : Haiya.....lu orang punya tangan jelek amat haaaaa...
tak isalah ini diramal..
Turis : ora ono hubunganne tho lek...
Ko tang Swex : suka – suka oe lah...oe yang ramal...
Turis : Whatever....sak karepmu lah...
ADEGAN 5
LATAR : KAWASAN SEMAWIS
Tanpa disengaja, turis bertemu dengan anak peramal tadi yang bernama Koh Liem , mereka berjalan dan sesekalai saling melihat sambil berkeliling.
Koh Liem : Ngpain lu orang ngikut oe mulu...?
Turis : Waduch...PD amat ini orang...
Koh Liem : Terus apa dong namanya kalo bukan ngikuti...?
Turis : Namanya membuntuti....
Koh Liem : Sama aja lah...lu orang kagak ada kerjaan apa...?
Turis : Abis bingung mau ngapain....
Koh Liem : Yeeeeeeeeeeee.....itu mah bukan urusan oe...
Turis : Galak amat cik...???? Cepet tua ntar...
Koh Liem : Nanti kan jua bakal tua tolol...
Turis : Seleketeb...
(Koh Liem langsung mengeluarkan palu besar dari saku kantong celananya, dan turis langsung berlari)
Turis :Kabur...!!!
ADEGAN 6
LATAR : MASJID KAMPUNG PECINAN
Turis bertemu dengan orang yang sama sekali tak dikenalnya.
Sawsanow : lu orang sedang apa disini...?
Turis : i tersesat....angin yang membawa i kemari...
Sawsanow : lu orang mau tau cerita cina...?
Turis : Inggih...
Sawsanow : Lu orang datang aja lah ketempat yang bernama
SAMPOO KONG,...
Turis : I tak tau dimana tempat itu...
Sawsanow : itu urusan lu lah...
Turis : Ya wis..tak cari sendiri mengikuti feeling aja...
Sawsanow : Mboyak...
ADEGAN 7
LATAR : JALANAN
Turis berjalan tanpa arah, mencari tempat yang bernama SAMPOO KONG sambil bernyanyi untuk menghibur dirinya.
ADEGAN 8
LATAR : JALANAN (SEKITAR KALI GARANG )
Turis tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang warga yang tak dikenalnya. Mereka berdua kaget dan berteriak, hingga tak disadari air minum yang dibawa oleh warga mengenai turis.
Turis : you tau dimana itu SAMPOO KONG...?
Warga : waaaaaaaaaa......!!!!!(air minum mengenai turis)
Turis : stop...stop...stop...teles kabeh kie lho....
Warga : Lha aku gaget owg...he.he.
Turis : Ga segitunya kaleeeee....
Warga : Tadi tanya SAMPOO KONG ya..???
Turis : betul sekali....
Warga : sebelah situ, persis disebrang sungai ini...
Turis : berarti harus naik kapal...?
Warga : Kapale mbahmu...lewat jembatan aja kan bisa...
Turis : Ok....thanks...
ADEGAN 9
LATAR : SAMPOO KONG
Turis melanjutkan perjalanannya menyusuri daerah yang tak dikenalinya sama sekali, hingga turis berada ditempat yang bernama SAMPOO KONG dan bertemu dengan penduduk etnis cina yang bernama cuwilan seng.
Turis : loh...loh...aku tersesat dimana ini...???)
(turis kebingungan)
Cuwilan Seng : hey...sedang mencari apa kamu disini...?
Turis : Sampeyan ngomong kalihan kula mas...?
Cuwilan Seng : haiya...lu orang isa bahasa jawa haaa....?
Turis : Orang diriku ini orang jawa tulen...tell me about this pleace..!!
Cuwilan Seng : sebelumnya perkenalkan,
oe CuwilanSeng...haiya..ceritanya panjang haaaa...
Isa makan waktu seharian...(Cuwilan Seng bercerita sambil mengajak memutari
daerah SAMPOO KONG)
ADEGAN 10 (Flashback)
LATAR : KOTA LAMA
Pembantaian orang Tiongoa pada 9-12 Oktober 1740 di Batavia. Batavianers, pada tahun 1740 terjadi suatu peristiwa berdarah yang berhubungan dengan Kali Besar. Selama beberapa waktu, imigran Tionghoa banyak yang datang ke Batavia menjadi buruh industri gula, sehingga lama kelamaan mengakibatkan kelebihan sumber daya manusia dan banyak buruh yang menganggur di tahun 1730. Kejatuhan industri gula saat itu pun memengaruhi suplai dunia akibat membludaknya gula Malabar (India), yang berakibat semakin banyaknya pekerja Tionghoa yang menganggur kala itu. Akibatnya, VOC merespons dengan serangkaian penahanan dan deportasi imigran Tionghoa serta memberlakukan sistem izin huni yang mewajibkan seluruh orang Tionghoa di Batavia untuk membawa bukti administrasi, jika tidak akan terkena risiko penahanan.
Kenaikan jumlah penahanan imigran Tionghoa di bawah sistem baru, penahanan semena-mena oleh VOC, dan kombinasi dengan praktek korupsi dan pungli yang memeras kaum Tionghoa, memicu kalangan buruh Tionghoa untuk bereaksi dengan mempersenjatai diri dan kemudian menyerang pabrik gula untuk melampiaskan kemarahan mereka terhadap VOC. Mereka terus bergerak kemudian melanggar perbatasan tembok kota, dan berniat melakukan serangan umum.Namun, Batavianers, serangan itu dengan mudah dipatahkan oleh VOC yang lebih unggul persenjataannya. Tanggal 9-10 Oktober 1740 VOC di bawah komando Gubernur Jendral Adriaan Valckenier dan kolaboratornya, melampiaskan dendam dengan menyerang pemukiman dan pusat bisnis Tionghoa yang dihuni kurang lebih 7.000 orang Tionghoa.
Estimasi total korban tewas di seluruh Batavia sendiri paling sedikit 10.000 orang.Pemerintah VOC memang tidak memerintahkan pembantaian secara resmi, namun membiarkan aksi pembantaian itu terjadi. Di tahanan kota saja, 500 orang Tionghoa juga digiring satu persatu untuk ditembak mati. Selama seminggu, Batavia penuh dengan api dan Kali Besar serta beberapa kanal di Batavia dibanjiri dengan darah dan mayat orang Tionghoa. Salah seorang pemimpin pejuang Tionghoa adalah Kwee Lak Kwa, yang kuwalahan karena menghadapi kekuatan VOC di Batavia menghindar ke Cirebon, kemudian Tegal, akhirnya di Semarang.
(Pada adegan 5 hanya beberapa tokoh : Gubernur Jendral Adriaan Valckenier dan kolaboratornya, Kwee Lak Kwa, dan penduduk etnis cina)
Gebernur : berlakukan sistem izin huni yang mewajibkan seluruh orang Tionghoa di Batavia untuk membawa bukti administrasi, dan jika tidak akan terkena resiko penahanan dari pemerintahan Belanda.
Kolaborator : Baik...
{Dalam flash back, menceritakan pembantaian besar – besaran terhadap etnis Cina yang banyak memakan korban, dan dimana Turis juga menjadi targetnya }
ADEGAN 11
LATAR : DEPAN SEBUAH TOKO
Tiba – tiba air bah membasahi tubuh turis. Ternyata turis disiram oleh pemilik toko dimana turis tadi bermalam.
Pemilik toko : Bangun...!!
Turis : Banjir...Banjir...Banjir...
Pemilik Toko : Banjir apaan...???ini air aku yang siram ketubuhmu....
Turis : Dimana aku..?
Pemilik toko : didepan tokoku...
Turis : Perasaan saya sedang berada di SAMPOO KONG...
Pemilik toko : bukan urusanku, yang penting minggir dulu,saya mau buka toko... Udah siang begini....bangkrut ntar aku...
Turis : Bentar ya...saya mau mengingat dulu....
(Turis berpikir dan mengingat – ingatnya kejadian itu )
Turis : Aaaaaaaahaaaaaaaaaaaaaaaa........!!!!!!!
Pemilik toko : bikin kaget aja..
Turis : Jebulnya Cuma mimpi...
Dan pada akhirnya dari petualangan si turis tadi itu hanya lah mimpi, dan turis pun tidak jadi mengikuti test seleksi SNMPTN.